Sabtu, 22 Desember 2012

IBU PERTIWI

Pertiwi (bahasa Sansekerta: pthvī, atau juga pthivī) adalah Dewi dalam agama Hindu dan juga "Ibu Bumi" (atau dalam bahasa Indonesia "Ibu Pertiwi"). Sebagai pṛthivī matā "Ibu Pertiwi" merupakan lawan dari dyaus pita "Bapak Angkasa".

Dalam Rgveda, Bumi dan Langit seringkali disapa sebagai pasangan, mungkin hal ini menekankan gagasan akan dua paruh yang saling melengkapi satu sama lain.
...
Pertiwi juga disebut Dhra, Dharti, Dhrthri, yang artinya kurang lebih "yang memegang semuanya". Sebagai Prthvi Devi, ia adalah salah satu dari dua sakti Batara Wisnu. Sakti lainnya adalah Laksmi.

Prthvi adalah bentuk lain Laksmi. Nama lain untuknya adalah Bhumi atau Bhudevi atau Bhuma Devi.

Begitulah sedikit penjelasan akan maksud dari pada Ibu Bumi (bumi pertiwi)

Kita harus bangga akan mahakarya leluhur kita, yang telah memilki daya seni yang bagus untuk mewujudkan sebuah karya akan kekagumanan mereka terhadap Bumi ini. Sang Ibu memeluk dua orang anak, biasa di Simalungun untuk anak laki-laki Mataniari, anak perempuan Bulan, ma dapotan bulan ma dapotan mataniari, maka sempurnalah sudah suatu rumah tangga.

Bumi/Portibi/Pertibi adalah tempat kita makan dan minum berteduh dan mencari makan, kita sebagai anak-anak Portibi Parhabonaron dan Tanah Karo Simalem udahlah selayaknya memberi Porsi untuknya, hutan-hutan di pelihara,sungai-sungai di pelihara dengan baik agar ekosistem dapat bertumbuh dengan baik di hutan tropis kita.

Jangan biarkan Ibu itu marah dan luka hatinya hanya karena ulah kita anak-anak nya yang tidak memiliki rasa/sifat berterimakasih. Akan kah kita balas dengan "susu dengan air tuba" jawabannya ada di hati kita masing-masing, tidaklah elok apabila segala sesuatu bencana itu sudah kehendak Sang Illahi terlalu naif, dan kita sebagi HambaNya diberi tanggung jawab yang berat untuk merawat dan menjaga isi bumi ini,kalau ada bencana itu semua karena kita kurang merawatnya. Yang diperlukan hanya merawat dan menjaga saja.

©[Dori_Forum Hijau Dolog Sipiso-piso untuk FHI]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar