Rabu, 20 Februari 2013

Malam Pertama Di Pondok Petani

Rencana pada pagi hari ini untuk masuk ke desa Sekutur jaya atau Sp 2 (istilah dari pemerintah untuk wilayah transmigrasi) terpaksa tertunda hingga siang hari. kendaraan motor trail suzuki TS yang akan menjadi tungganganku rupanya belum benar benar siap. motor yang memang sudah cukup lamai tidak dipakai ini tidak mau nyala selain itu kedua bannya juga kempes. beberapa kalai akau mencoa memperbaiki sendiri namun tidak berhasil. Akhirnya setelah dibantu oleh teman motor bisa menyala. Namun masih banyak kekurangan. Dengan kondisi motor seadanya akhirnya saya mira rekan sekaligus kordinator  tetap berangkat. Alhasil motor pun melaju dengan "ngos-ngosan" dan rem yang agak blong.

Jalan yang kulalui masih tampak bagus bahkan memasuki  wilayah hutan jalan baru saja di aspal. rupanya aspal baru ini juga menjadi penanda akan memasuki jalan off road. setelah menyeberangi jembatan sungai Batanghari beberapa ratus meter di depan sudah sudah nampak jalan tanah. Aku pun bersiap siap untuk menggeber mesin penggaruk tanah ini. sejauh ini jalan tanah masih bagus dan cenderung rata. jadi  dengan sedikit menggeber gas, masih bisa diatasi.

Akhirnya kami tiba di persimpangan, jika mengambil arah kiri menuju ke Sp 2 dan jika ke arah kanan akan menuju Sp 5. lokasi pertama yang hendak kami tuju adalah Sp 5. sebelum menuju kesana kami memutuskan untuk mengisi perut kami lebih dulu. tak jauh dari persimpangan ada sebuah warung makan yang menyediakan nasi rames dan makanan lainnya. Ibu pemilik warung menyambut kami dan kemudian mengantarkan 2 porsi makanan berupa ayam dan sup. menu makanan ini cukup membuat cacing dalam perutku langsung bergejolak, namun setelah ku makan ternyata rasanya hancur, hambar tak ada rasanya. Yah maklumlah ditempat seperti ini, masih untung ada yang jualan.

Setelah mengisi perut kami melanjutkan perjalanan ke Sp 5. Jalan menuju desa ini tak sebaik tadi, banyak tanah berlumpur. Jam terbangku berkendara off road yang bisa dibilang sangat pemula memang membuat sulit untuk melewatinya. maklum pemula he..he. Di desa ini kami bertemu dengan Pak Sayuti, Kepala Desa Sp 5. Mira membuka pembicaraan dan selanjutnya banyak terlibat dalam pembicaraan. saya menjadi pendengar yang baik.

Dari sini kami melanjutkan perjalanan ke Sp 2. ada salah seoarang masyarakat yaitu Maskun yang menjadi staff kami, hal ini menjadi cukup memudahkankami untuk menjadi penghubung dengan masyarakat. kami berencana  mengunjungi beberapa orang, Maskun, dan pak Sarpan. namun sayangnya ternyata Maskun sedang sakit. di rumah pak Sarpan kami bertemu dengan Alber tim lain dari divisi ECMU, yang juga sekalgus sebagai kordinator lapangan.

Alber mengajak kami untuk bermalam di pondok petani di ladang sawit. ajakan ini langsung kusambut dengan antusias, setidaknya  aku bisa mengakrabkan diri dengan mereka. walaupun sebenarnya aku merasa lebih nyaman jika bermalam di salah satu rumah penduduk.

Sekitar pukul setengah sebelas malam, kami meluncur menuju pondok petani. karena bensin di motorku tinggal sedikit, terpaksa aku harus mengisinya dulu jika tidak mau mogok di tengah jalan. untungnya di warung makan temapat makan siang tadi masih buka. bensin disini cukup mahal untuk mengisi lima liter bensin aku membayar Rp 35.000,-

Kami menyusuri jaln setapak dengan kondisi yang licin dan berlumpur. alhasil aku sempat tergelicir jatuh. untungnya tidak ada yang luka dan motorpun masih bisa kustater. hanya lampau depan saja yang jadi mati karena mungkin kabelnya ada yang putus. motor kutegakan kembali dan kembali menyusul Alber dan kawan-kawannya yang berbonceng tiga.

Setiba di camp saya langsung membersihkan lumpur-lumpur yang menempel. untungnya pondok petani ini cukup bersih dan tertutup. jadi kami bisa beristirahat dengan nyaman. sunyinya malam tidak membuat kami mengantuk sedikitpun. kami banyak menghabiskan waktu mengobrol dan bermain kartu. menghabiskan malam sembari menunggu kantuk datang.

Alber mendapat informasi dari salah seorang kawan bahwa ada gajah yang masuk ke Desa jambu. rencana besok hari akan dilakukan pengusiran gajah oleh tim ECMU bersama warga. agendaku  bersama mira besok untuk ke Desa Semambu kami tunda dulu. agenda mengusir gajah akan menjadi kegitan yang menarik. aku sendiri sangat antusias untuk melihat gajah liar tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar